Tentang cokelat, mestinya produk dari negara Eropa jagonya. Sebab, masyarakatnya memang memiliki tradisi membuat cokelat. Namun, tidak demikian di Indonesia. Silver Queen (SQ), namanya berbau asing, tapi asli Bandung, Jawa Barat, justru paling menonjol di antara merek-merek cokelat batangan ternama lain yang beredar pasaran. Menurut data AC Nielsen, SQ berhasil mengalahkan produk-produk asing, seperti Dove, M&M, Lotte, Kit-Kat, Toblerone ataupun Cadbury. Wow!
Padahal, di negara-negara seperti Australia, Malaysia, India dan Selandia Baru, Cadbury, raksasa asal Inggris, selalu jadi jawara. Disusul M&M dari Australia yang menonjol di Singapura, serta Dove yang memimpin pasar Cina. SQ? Jangankan dipilih, barangkali dikenal pun tidak. Namun, terbukti SQ menjadi raja di kandangnya sendiri.
Menghadapi persaingan yang ketat itu, SQ mencoba konsisten memberi keunggulan kualitas produk dan tetap mempertahankan citarasa yang sudah diterima pecinta cokelat di Indonesia.
Kekuatan lain SQ adalah program komunikasinya. Produk ini kelihatan terus dijaga persepsi dan citranya di hadapan konsumen dengan program-program edukasi yang konsisten. Lebih dari itu, edukasi yang dilakukan tetap sesuai dengan positioning-nya sebagai cokelat yang bertema 'santai', serta dalam koridor target pasarnya, remaja. "Santai belum lengkap tanpa Silver Queen."
Padahal, di negara-negara seperti Australia, Malaysia, India dan Selandia Baru, Cadbury, raksasa asal Inggris, selalu jadi jawara. Disusul M&M dari Australia yang menonjol di Singapura, serta Dove yang memimpin pasar Cina. SQ? Jangankan dipilih, barangkali dikenal pun tidak. Namun, terbukti SQ menjadi raja di kandangnya sendiri.
Menghadapi persaingan yang ketat itu, SQ mencoba konsisten memberi keunggulan kualitas produk dan tetap mempertahankan citarasa yang sudah diterima pecinta cokelat di Indonesia.
Kekuatan lain SQ adalah program komunikasinya. Produk ini kelihatan terus dijaga persepsi dan citranya di hadapan konsumen dengan program-program edukasi yang konsisten. Lebih dari itu, edukasi yang dilakukan tetap sesuai dengan positioning-nya sebagai cokelat yang bertema 'santai', serta dalam koridor target pasarnya, remaja. "Santai belum lengkap tanpa Silver Queen."
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Made In Indonesia
dengan judul Silver Queen, Coklat Dari Indonesia. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://campurandom.blogspot.com/2012/02/silver-queen.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Shafwandi - Saturday, 4 February 2012
Mungkin kalo kesan indonesia nya ditonjolkan bakalan ga laku, karena saya rasa hampir semua orang mengira Silver Queen adalah produk luar negri,,, apakah produsen lokal tidak pede menanamkan kesan indonesia nya pada brand produk nya,,, agak rasis memang, seakan2 kalo bintang iklan nya orang luar negri (barat), nama merk nya bahasa inggris dan kesan-kesan eropa lainnya bakalan membuat suatu produk menjadi laku di negri indonesia ini,,,
ReplyDeleteSejak saya kecil silverqueen coklat paforit saya,tapi sayangnya 3hari yang lalu keponakan saya makan coklat tersebut ada ulatnya.
ReplyDeleteSilverqueen cemilan paforit saya sejak kecil,tapi sayang ntah kelalaian,ketika keponakan saya makan coklat tsb ada ulatnya.hiiiyy
ReplyDeleteIt pasti makan yg udah kadaluarsa hahaha
ReplyDeleteYaiyalah Indonesia Kan Negara Ke 3 Penghasil Kakao didunia. Bahkan cokelat-cokelat dari brand ternama di luarnegeri itu aja diproduksi nya di Indonesia. Saya ke supermarket di korea beli cokelat Royce disitu tulisannya Indonesia. Hahaha ngapain keluar negri kalo disana aja barang-barangnya hasil buruh dinegra kita. :D
ReplyDeletesaya suka silver queen
ReplyDeletega nyangka dari bandung
Pabriknya di Garut
ReplyDelete